Selasa, 19 Maret 2013

Sihir dan Syaitan


Kata sihir berasal dari bahasa arab. Sihir secara etimologi berarti sesuatu yang halus dan tersembunyi. Sihir secara terminologi adalah ilmu gaib, atau ilmu yang menggunakan bantuan makhluk halus.  Sedangkan menurut penulis; sihir adalah trik sulap yang dibumbui mantra, sesaji ataupun mitos-mitos tertentu untuk membuat kesan gaib untuk membuat makin kagum bagi orang yang melihatnya. Kata “sihir” banyak dijumpai pada ayat suci Al-Quran dan Hadis. Dalam ajaran Islam, sihir adalah ilmu yang dilarang karena pelaku sihir menggunakan mantra-mantra, sesaji-sesaji, dan ritual yang masuk dalam perbuatan syirik.


Perlu diketahui, 1400-an tahun yang lalu ketika zaman Rasulullah SAW hidup, masih berada pada zaman primitif. Masyarakat saat itu masih sangat percaya akan adanya ilmu-ilmu gaib. Bahkan sekarangpun, di negara-negara yang peradabannya terbelakang, masih sangat percaya adanya ilmu-ilmu gaib. Di Indonesia sendiri, masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah, masih sangat percaya akan adanya ilmu gaib, sedangkan mereka yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, sudah mulai ada yang tidak percaya akan adanya ilmu gaib.


Pada zaman dahulu, pencitraan akan kesaktian sangatlah penting, baik secara politik maupun secara ekonomi. Tokoh yang dianggap sakti akan sangat dihormati, dan dukun yang dianggap sakti akan mendatangkan pundi-pundi uang. Jika gaya politisi sekarang menggunakan gaya pencitraan "image" (aliran pencitraan yang dipraktekkan SBY), pencitraan “kerja” (aliran pencitraan yang dipraktekkan Jokowi), dan pencitraan "image dan kerja" (aliran pencitraan yang dipraktekkan Obama), sedangkan politisi zaman primitif dahulu menggunakan pencitraan “kesaktian”. Jadi, para politisi (bangsawan) dan tokoh spiritual pada zaman dahulu menciptakan mitos dan trik-trik sulap yang dibumbui dengan mantra dan sesaji-sesaji untuk kesan sebuah kesaktian gaib.


Pengertian Sihir dalam Al-Quran


Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa sihir sebenarnya cuma trik-trik sulap yang dikesankan sebagai ilmu gaib karena menggunakan mantra-mantra maupun sesaji-sesaji. Sihir dan kesaktian gaib sebenarnya tidak ada. Hal itu hanya buatan politisi dan dukun pada zaman dahulu untuk membodohi kaum sudra sebagai rakyat jelata yang bodoh.


Bagaimana dengan cerita di Al-Quran tentang para tukang sihir Fir'aun? Tukang sihir Fir'aun tidak lebih hanyalah semacam pesulap seperti Dedi Corbuzier, lebih tepatnya pesulap macam Ki Joko Bodo yang dikemas dengan image dukun. Tukang sihir Firaun hanya memperagakan trik dan kecepatan tangan dengan mengubah tali jadi ular. Hal itu tidak lebih seperti trik sulap semacam burung yang keluar dari sapu tangan yang biasa diperagakan banyak pesulap sekarang.


Dalam peradaban yang primitip dahulu dan peradaban sekarang di negara yang peradabannya masih terbelakang, maka secara ekonomi pesulap akan lebih laku kalau mencitrakan dirinya sebagai dukun bukan pesulap, seperti Ki Joko Bodo, Ki Kusumo dan sejenisnya. Selain itu, jadi dukun juga lebih mudah. Untuk jadi dukun cukup menguasai satu dua tiga trik, sedangkan untuk jadi pesulap terkenal butuh ribuan trik. Selain itu, peradaban ribuan tahun yang lalu belum mengenal hiburan sulap. Waktu itu ilmu sulap hanya dipakai untuk tipu-tipu dan pencitraan diri sebagai orang yang punya kekuatan gaib.


Perlu dicatat, di Al-Quran tidak ada satu ayat pun yang menceritakan bahwa ada orang yang pernah terkena sihir semisal santet dan tenung, yang ada cuma kata "sihir". Kata "sihir" yang dimaksud adalah tukang sulap semacam tukang sulap Fir'aun yang bisa memperagakan trik-trik sulap yang mengagumkan. Sedangkan yang dimaksud kejahatan sihir adalah kejahatan tipu-tipu, yaitu korban jadi kagum dan takut kepada si tukang sulap itu yang mengira punya kekuatan gaib.


Sekarang, di Indonesia yang masyarakatnya sudah mengenyam pendidikan formalpun, 99% masyarakatnya masih percaya akan adanya ilmu gaib (santet dan sebagainya) karena belum bisa move-on dari pemikiran nenek moyangnya yang primitif. Tentunya, kalau Rasulullah SAW pada zaman itu mengatakan bahwa sihir dalam arti gaib itu sebenarnya tidak ada, maka Rasulullah bisa-bisa dianggap gila oleh masyarakat Mekkah yang primitif waktu itu. Makanya Rasulullah tidak menggunakan pendekatan logika, tetapi dengan pendekatan hukum dan pendekatan gaib juga, yaitu seseorang yang percaya dukun, klenik, takhayul, dan yang menggunakan sihir diancam dengan neraka jahannam di akhirat kelak.


Di Al-Quran juga ada ayat yang menyuruh supaya berlindung hanya kepada Allah dari semua kejahatan, termasuk kejahatan sihir, yaitu surat Al-Falaq. Tentu ayat ini sangat berguna untuk sugesti masyarakat zaman Nabi dahulu bahwa mereka aman dari sihir yang mereka yakini ada, sehingga mereka tidak lari ke jimat dan mantra-mantra yang bisa menjerumuskan mereka ke dalam kesyirikan. Sedangkan hakikat maksud dan arti ayat tersebut tentunya bahwa masyarakat yang primitif pada masa itu supaya selamat dari rasa takut terhadap tukang sulap dan jangan sampai mereka mengikutinya karena para tukang  sulap/sihir waktu itu mencitrakan diri dengan kekuatan gaib yang mengarah ke kesyirikan.


Islam adalah ajaran yang sangat revolusioner. Bayangkan untuk ukuran 1400-an tahun lalu yang masyarakatnya masih sangat primitif, dipaksa untuk meninggalkan mitos, klenik, dan takhayul. Muslim dilarang percaya ramalan, dilarang memakai jimat, dilarang pergi ke dukun dan menggunakan sihir. Jadi, sihir dilarang karena ada unsur penipuan, mitos, takhayul, dan dibumbui dengan kesyrikan. Seperti membuat patung waktu itu dilarang karena disembah. Jadi, hakikatnya yang dilarang bukan sihir (trik sulap) maupun membuat patung, tapi karena adanya unsur syirik yang mengikutinya yang biasa dilakukan ummat waktu itu. Di peradaban modern tentunya sulap/sihir dan patung tidak relevan lagi diharamkan, karena illat (dasar) yang mengharamkannya sudah hilang.


Pengertian Sihir dalam Al-Hadis


Pencitraan kesaktian dan sihir merupakan alat politik di masa lalu bagi para raja, bangsawan, begawan, dan dukun. Jadi, para ulama seharusnya lebih hati-hati dalam mengkaji hadis-hadis tentang sihir. Jika dikaji lebih dalam banyak hadis-hadis tentang sihir yang matannya (isinya) bermasalah. Misalnya tentang Hadis Bukhari No. 3028 dan Muslim No. 4059 yang mengabarkan Rasulullah pernah kena sihir, dan dikabarkan Rasulullah sampai hilang akal dan kebingungan. Meskipun hadis tersebut dianggap sahih dilihat dari perawinya, tetapi kalau dilihat dari  matannya yang bertentangan dengan sifat Rasul yang siddiq maka hadis tersebut adalah hadis palsu. Bagaimana bisa disebut shiddiq kalau bisa disihir hingga hilang akal dan kebingungan.


Banyaknya hadis-hadis palsu tentang sihir bisa dimaklumi karena faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, serta tipikal masyarakat dahulu yang sangat suka membuat dan mengarang cerita-cerita gaib.


Di zaman modern sekarang saja, masih banyak orang yang menciptakan mitos dan klenik, misalnya dukun cilik ponari di jombang dan penipuan penggandaan uang. Jadi, sangat dimungkinkan orang-orang zaman paska Shahabat Nabi dahulu mengarang cerita tentang sihir dengan mengatasnamakan hadis, hingga tercatat oleh perawi hadis. Sedangkan para perawi hadis waktu itu juga patutnya masih sangat percaya akan hal-hal gaib sebagaimana umumnya orang zaman itu sehingga kurang dalam ketelitian dan kekritisan akan kesahihan hadis-hadis tentang sihir.


Di Indonesia saja, sekitar tahun 1980-an yang notabene sudah berada di zaman modern, orang-orang di kampung-kampung kalau ada orang sakit langsung berasumsi terkena santet atau diganggu setan (ketempelan demit). Ada orang kaya langsung tetangga menggosipkan pelihara pesugihan macam tuyul atau babi ngepet. Jadi, sangat wajar kalau ribuan tahun lalu, muncul hadis-hadis palsu tentang sihir dengan melihat fenomena masyarakat di zaman modern saja yang masih suka membuat-buat cerita gaib.


Syaitan 


Bagaimana yang dimaksud syaitan dalam Al-Quran? Syaitan yang dimaksud Al-Quran tidak lebih hanyalah seperti virus komputer. Virus komputer ada tapi hanya berada dan hanya bisa menyerang software komputer.


Syaitan (virus manusia) ada tapi hanya berada pada hati dan otak manusia saja dan tidak bisa menyerang hardware manusia, dan tidak bisa menampilkan wujudnya seperti yang diceritakan nenek moyang kita yang primitif.


Anda pernah nonton film ultraman? Dalam film itu virus komputer divisualisasikan seperti monster yang menyeramkan dan jahat. Tentu hanya anak-anak dan orang gila yang takut dan bisa melihat visualisasi virus komputer seperti dalam ultraman. Begitu juga hanya orang primitif, anak-anak, dan orang gila yang takut dan percaya bahwa syaitan bisa dilihat hingga mereka mengalami delusi dan berhalusinasi.


Di Al-Quran keterangan-keterangan akan syaitan berbeda sekali dengan cerita-cerita di beberapa hadis. Misalnya hadis yang mengabarkan bahwa ada Sahabat yang mengaku pernah melihat syaitan patut dianggap hadis palsu. Hal ini didasarkan alasan-alasan di atas, betapa primitifnya orang-orang waktu itu yang sangat percaya dengan takhayul dan sangat suka membuat-buat cerita gaib. Sekarang saja di zaman modern di berbagai media, masih banyak yang membuat-buat cerita gaib, misal dunia lain di tv trans7.


Wallahua’lam.

39 komentar:

  1. luar biasa ngawur
    klo ilmu yg bersifat gaib km bilang g ada ya jngn msk islam bro.
    neraka itu gaib surga juga.
    mau di buktikan kah?
    atau msh g percaya ama brg gaib?
    besok klo ada acara dua dunia km jd mediatornya aja biar tw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, anda gagal memahami tulisan di atas. bedakan ilmu ghaib (santet, tenung, dsb) yg mitosnya ada di depan kita di bumi ini dengan hal-hal ghaib seperti akhirat yg tak mungkin kita jangkau. Apalagi sampai bawa-bawa keimanan. percaya atau tidak percaya dengan ilmu ghaib gak ada hubungannya dgn keimanan. Beda kalau gak percaya adanya surga/neraka dan mukjizat, karena itu sama aja gak percaya quran, Rasul dan Sang Khalik.
      Anda menjenalisir argumen saya. Sama aja kalau saya bilang "si A yg orang arab itu tidak bisa dipercaya ucapannya" lalu anda tiba-tiba berkata "anda ngawur, Nabi Muhammad juga orang arab. beliau gak bisa dipercaya?" hehehe

      Hapus
    2. nulis apa tho ini...? itu kan ada banyak hadis, rasulullah pernah kena sihir, siti A'isyah juga pernah kena sihir, sahabat yang kena sihir 'ain (sihir sebab pandangan orang hasud dan dengki).... Rasulullah juga mengatakan sihir penyakit 'ain bahkan bisa membunuh unta yang sehat.... Sihir itu bisa menimbulkan dampak negatif. Kalau gak percaya, berarti anda mendustakan kabar dan informasi dari Rasulullah...

      Hapus
    3. Kalau anda percaya dengan hadis itu, ada kemungkinan: 1. pemahaman tauhid anda dipertanyakan, 2. tauhid anda gak bermasalah cuma kurang teliti. 3. memaksakan, karena faktor kepentingan tertentu.Yg perlu diimani semua muslim bahwa Rasul punya sifat shiddiq, Tidak percaya dengan hadis karena hadis itu dianggap palsu karena bertentangan dgn tauhid atau quran/hadis yg lbh shahih beda dengan tidak percaya ucapan Rasul. Makanya saya sebut hadis palsu, kalau saya tidak sebut hadis palsu saya wajib mengimani dan menjalankan.

      Baca baik-baik, jangan sepotong-sepotong, sudah saya terangkan dengan terang sebenarnya di artikel di atas

      Hapus
    4. berarti sihir itu sekedar trik manusia donk ? gk ada kaitanya sama jin syaitan dan sbg nya ?

      Hapus
    5. betul...mas.. yg dmaksud gaib diatas yaitu gaib yg msh dalam batasan dunia.... yg sifatnya hanya permainan belaka untuk mempertarungkan akidah dan kaimanan... sedangkan gaib akhirat itu gaib yg pasti seperti surga, neraka, karena itu rukun iman

      Hapus
  2. sultan tanpaselir20 Maret 2013 pukul 01.09

    gaib memang ada,tapi dua dunia aku masih sangsi

    BalasHapus
  3. ada bnyk ksalahan pemilihan kata dlm uraian diatas.sprti primitif,ilmu ghaib,kesaktian dll.saya kira uraiannya trlalu nakiroh.tdk prnh mmperinci sudut lain yg sifatnya mulia dr allah.sprti karomah dll.sprtinya berat sebelah kl ditinjau dr psikologi bhs.mgkn tjuannya untk mnekan dunia rasa bhw apa2 yg brbau ksaktian adlh negatif,mskpn itu brupa ksaktiannya umar bin khatab.pdhl kata "kesaktian" hnylh bhs indonesia yg dibudayakn dg klenik n sjenisnya.ini pmbahasan yg trkesan islami,pdhl lemah dlm karisma keimanan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya percaya mukjizat para Nabi, Allah juga berhak memberikan karomah kpd hambaNya yg sholeh. Permasalahannya, nenek moyang kita yg primitif selalu mengesankan bahwa karomah itu berbentuk kesaktian. Padahal karomah terbesar adalah pemahaman agama/tauhid untuk mencapai keimanan yg kuat. Muslim juga tidak wajib mempercayai figur-figur tertentu punya karomah, misalnya Umar RA yg punya kesaktian, so nyatanya Umar RA meninggal karena disabet pedang. Semua agama (islam, kristen, budha, hindhu, dll) punya mitos-mitos dan takhayul akan tokoh2nya yg dikagumi oleh umatnya (yg primitif). Bahkan orang kristen biasa bilang "mukjizat itu nyata hadir dalam kehidupannya" hahaha

      Hapus
    2. nah disitulah titik terang yg shrsny dikaitkan.kl mnceritakan pihak kiri,pihak kanan jg hrs diuraikan dg pola yg sama mskpn dg tujuan yg brbeda.tjuannya agr tdk trjd ksalahan wacana bg org lain.

      Hapus
  4. Ini yg nulis blog orang awam, seperti membicarakan pizza tp blm pernah makan dan tdk tahu bagaimana memasaknya apalagi bisa masaknya. Ilmu Alloh itu luas ibarat samudra, yg diberikan ke makhluknya hanya tetesan air dr jari yg dimasukkan kemudian diangkat. Saya tdk masuk ke esensi tulisan, krn dari alur tulisannya menggambarkan anda orang awam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulisan ini memang bukan ditujukan untuk yg sangat awam akan sains dan ilmu agama, karena hanya berisi kerangka-kerangka logika. Cuci otak dari nenek moyang yg primitif yg telah mengakar dari generasi ke generasi mana bisa seketika diubah dengan tulisan pendek seperti di atas. Perlu membaca banyak buku sains, buku agama dan bergaul dgn orang2 berilmu utk bisa memerima tulisan di atas.

      Artikel di atas diharapkan bisa merangsang logika kritis orang yg awam sains dan ilmu agama, sedangkan tujuan utama tulisan ini untuk menjawab kebingungan bagi kalangan terdidik akan pemahaman mitos, klenik, dan takhayul dlm agama.

      Hapus
    2. kemudian kejadian isrok miroj,jika di pikir menggunakan logika,sains nggak masuk akal donk..masak jaman dulu yang baru kenal kendaraan onta sudah bisa melakukan perjalanan berjuta juta mil hnya dngn waktu semalam...hati hati mas kalo ngomong..anda bisa menyesatkan orang...Wallohu a'lam bishshowab..kita diperintahkan untuk percaya mas sama yang ghoib..nggak usah kakean nyangkem...ndak didukani GustiAlloh..

      Hapus
  5. si penulis sdh gengsi untk mnerima kritikan dg akhlaqul karimah.krn mmg barokah yg trkandung dlm pemahamannya gk bgitu istimewa,shingga hatinya mudah trlempar ke dlm golongan ke 4 dari umat Muhammad,yaitu ahlut tadaabur wataqootho'.mgkn kritikan itu akn dterima jk dtg dr sseorg semisal syekh ilyas pakistan,nur hasan al ubaidah,gus uzairon,amin rais,syekh puji dll.

    BalasHapus
  6. Sing nulis blm pernah masuk dolan ke ponpes.. Disana banyak terjadi fenomena ilmu ghaib..

    Pertanda pandangan penulis masih sempit hanya melihat satu sisi itupun dr sudut pandang yg tidak mewakili islam..

    BalasHapus
  7. Artikel diatas saya galaw bacanya he.he.he tapi buat baca-baca gak papa. Lagipula orang lain bisa mengambil nilainya sendiri. Saya ditanya santet mang ada, saya jawab ada, bearti primitif terserah, primitif modern ha.ha.ha daripada modern tapi primitif?

    Lanjudkan...

    BalasHapus
  8. intinya si penulis masih "katanya sih" blm tau secara jabar tentang ilmu gaib, tpi gpp sh lumayan lah dlm berjuang memberantas keyakinan yg musrik,

    BalasHapus
  9. Lucu juga baca di atas, jangan2 Anda terpengaruh pemikiran yang salah.
    Nabi Musa saja melawan ilmu sihir anak buah Fir'aun dengan Mu'jizat dari Allah berupa tongkat menjadi ular.

    ckckckckck.....

    BalasHapus
  10. http://m.okezone.com/read/2013/03/20/339/778807

    BalasHapus
  11. NU: Santet Nyata,
    Mengakuinya Bukan Musyrik
    Rabu, 20 Maret 2013 - 15:40
    wib
    Muhammad Saifullah -
    Okezone
    enlarge this image
    JAKARTA - Pencak Silat Pagar
    Nusa, salah satu badan otonom
    Nahdlatul Ulama (NU),
    merespons pembahasan
    masuknya santet ke dalam
    salah satu pasal di RUU KUHP
    yang saat ini tengah dibahas
    oleh DPR RI. Ditegaskan santet
    ada dan dikenal di Agama
    Islam, serta mengakui
    keberadaannya bukan sebuah
    tindakan musyrik.
    Ketua Pimpinan Pusat PS NU
    Pagar Nusa KH Abdussalam
    Sokhib, mengatakan, sejarah
    keberadaan santet bahkan
    sudah dikenal sejak zaman Nabi
    Muhammad SAW. Gus Salam,
    demikian Kiai Abdussalam
    disapa, dalam kesehariannya
    menegaskan mengakui
    keberadaan santet bukanlah
    tindakan musyrik.
    "Saat itu Nabi disihir oleh kaum
    Yahudi, hingga Allah SWT
    menurunkan ayat di surat An
    Nas dan Al Falaq, yang mana
    ayat itu menjadi obat bagi
    Rasulullah untuk
    menghilangkan sihir yang
    mengenainya," kata Gus Salam
    dalam keterangan tertulis
    kepada Okezone di Jakarta,
    Rabu (20/3/2013).
    Gus Salam menyesalkan adanya
    pernyataan dari MUI Jawa
    Tengah yang menyebut
    mengakui keberadaan santet
    adalah tindakan musyrik.
    "Menyebut orang lain musyrik,
    kafir, dan lain sebagainya itu
    perlu kehati-hatian.
    Mengkafirkan seorang muslim
    yang sejatinya tidak kafir, bisa
    jadi kita sendiri yang bisa
    disebut kafir. Kalau santet itu
    ada dan diakui oleh agama,
    apakah percaya keberadaannya
    bisa dikatakan kafir?" urai Gus
    Salam.
    Terkait rencana dimasukkannya
    santet ke dalam salah satu
    pasal di RUU KUHP, Gus Salam
    mengatakan hal tersebut bisa
    dilakukan. Layaknya ilmu
    kedokteran, santet
    ditegaskannya juga bisa
    dibuktikan. "Ini hanya masalah
    metode keilmuan saja. Santet
    bisa dipelajari, dan orang yang
    mempelajarinya bisa dijadikan
    saksi untuk sebuah kasus yang
    dibawa ke persidangan,"
    ujarnya.
    Dalam keterangannya Gus
    Salam juga mengutarakan
    alasan yang lebih penting dari
    dukungannya santet masuk ke
    dalam salah satu pasal di RUU
    KUHP. Yaitu tujuan pencegahan
    agar kejahatan santet tak lagi
    marak terjadi di tengah
    kehidupan masyarakat.
    "Kalau ada ancaman
    pidananya, diharapkan orang
    akan berfikir ulang melakukan
    santet. Tapi saya juga ingin
    mengingatkan, dibutuhkan
    kehati-hatian dalam
    pembahasan masalah ini,"
    tandas Gus Salam.
    DPR RI saat ini tengah
    membahas RUU KUHP, yang
    salah satunya terdapat rencana
    santet masuk di dalamnya.
    Meski demikian terdapat pro
    dan kontra di tengah
    masyarakat, di mana penolakan
    muncul salah satunya karena
    santet dianggap tidak bisa
    dibuktikan.
    (ful)

    BalasHapus
  12. setan dan jin juga termasuk ciptaan Allah SWT,
    santet hanya istilah dalam hal minta bantuan pada setan atau jin untuk menyerang orang yang tidak mempunyai iman.

    BalasHapus
  13. Mohon maaf...
    saya cuman bisa bilang hahahaha..
    gak cukup mbah google buat belajar agama.

    BalasHapus
  14. mohon maaf....
    saya mau bilang
    kalau kita bukan penjual tempe jangan ngomong tentang tempe
    kalau kita bukan seorang montir jangan ngomong tentang permesinan
    intinya jangan terlau bnyk ngomong apa yang tidak kita ketahui karena
    semakin bnyak ngomong semakin bnyk yang salah dan ngawur

    BalasHapus
  15. Mungkin penulis artikel atau yg punya blog ini adalah pengikutnya atho bin washil yg lebih dikenal dengan sebutan kaum mu'tazilah yg ber-madzhab qodariyah.
    Atau mungkin jg penulis adalah pengikutnya muhammad bin abdul wahab yg membuat madzhab wahabi, yg punya buku induk kasyfussyubuhat karangannya seorang nasrani yg bernama hempher.

    Dekonstruksi, heuheu...

    BalasHapus
  16. Tulisan ini lebih serem, lebih membekas ketimbang waktu saya lihat kuntilanak untuk yang pertama dan gpp kalaupun ternyata bukan yang terakhir.

    BalasHapus
  17. yg bikin tulisan og dah gak berani koment knpa ni? Pdahal au kepingin tau gimana tanggapan dari pertanyaan temen2.

    BalasHapus
  18. belum pernah ngerasain sih,,coba rasain sekaliii aja,,pasti mencret2

    BalasHapus
  19. artikel yg ngawur& mengartikan teks hadist secara serampangan "ketok ga punya logic"...ustadz pildacil lucu jg tulisan mu hehe

    BalasHapus
  20. masuk akal juga sih.....
    Masuk akal untuk mencari yg gampangan walaupun dah njelimet nulisnya

    BalasHapus
  21. isi artikel di atas saya pikir hanya pemikiran tunggal dari penulis. hemm... referensinya juga masih subjektifnya penulis. murni opini yang gegabah untuk diungkapkan ke publik. hemm.....

    BalasHapus
  22. jika masih baru melihat (membaca) halaman depan sebuah buku, jangan langsung berani menterjemahkan isi yang ada di dalamnya. apalagi dengan agama, jangan mudah mengambil kesimpulan jika belum betul-betul memahaminya... semoga kita semua mendapatkan hidayah-Nya... Amin...

    BalasHapus
  23. saya setuju dengan albaghdady lovers karena saya takut satu huruf d keluarkan akan menjerumuskan banyak orang, harus benar"memahamimya ya..semoga Allah swt memberikan taufiq dan hidayah Nya aamiin

    BalasHapus
  24. Tulisan yang bagus, memang logis. Islam itu agama yang logis, dibalik semua perintah dari Allah, pasti ada sesuatu yang bermanfaat.
    Mungkin perlu dilengkapi dengan penulisan hadits dan ayat yang berkaitan.
    Semangat!!

    BalasHapus
  25. Kalau tentang gambar bagaimana pendapat Anda? berdasarkan dasar yang shahih.

    BalasHapus
  26. TAFSIR INI NDAK SALAH SEPERTI ORANG YANG MENGANGGAP TUHAN NDAK ADA ATAU BAHAKAN MENGANGGAP TUHAN ITU BANTAK HINGGA ANGGAPAN MONOTHEISME YANG DALAM ISLAM DI ANGGAP TUHAN ITU ALLAH........! LIHATLAH KALIMAT LAILAHAILLAH ADALAH PROSES PENCARIAN DARI TIDAK ADA TUHAN HINGGA DIMANAKAH KEBERADAAN TUHAN HINGGA MEYAKININYA PADA SATU KECAKINAN TUNGGAL YAITU ALLAH MERUJUK PADA PROSES NYA NABI IBRAHIM DAN KETAUHITANYA...! mengapa nabi Muhammad kena santet dan kemudia allah menurunkan surat an Nas dan al Falaq....!di karenakan itu adalah kembali keinti ketauhitan yang ndak akan bias dijabarkan dalam bahasa bahasa yang logis saja namun membutuhkan bahasa yang Abstrack seperti ajaran fiqih dan tasawuf...! Ranah Santet adalah Ranah Tasawuf Bukan Ranah Fiqiyah..! perlu dilihat dalam Tafsir Annas Dan Al Falaq di Tafsir Jalalain ada apa di balik itu...? dan kaji dengan beberapa tafsir dari para muffasirin yang lain..! jika kita langsung menghukumi ini ibarat menghukumi rajam pada orang yang bermimpi membunuh...? apapkah mimpi itu ada...? siapa yang menjawab dan siapa yang meragukan bahwa orang tersebut bermimpi asli ataukah palsu...? ...........wallahu a'lam bishowab......! Saya sangat menghargai pada MAS LOGIKANYA dan keberanianya dalam mengutarakan pendapat semoga itu adalah jalan untuk menambah keimanan kita... (Tafsir almisbah)

    BalasHapus
  27. Asslamuliakum,... Kang, sedoyo rencang2, Mpun geh, angsal berargumen tapi ampun gontok2'an,.. Nek enten engkang salah ayoo bareng2 di benerNe di kandani alon2.

    BalasHapus
  28. itu semua cm versi penulis kan? kok qt repot2 sih.... y memang ilmunya penulis cm sampai segitu hehehe sudah2 yg sehat mengalah saja....

    BalasHapus
  29. itu semua cm versi penulis kan? kok qt repot2 sih.... y memang ilmunya penulis cm sampai segitu hehehe sudah2 yg sehat mengalah saja....

    BalasHapus
  30. Tanpa sadar tulisan TS menyebabkannya seakan menjadi penyembah logika, sehingga sudut pandang alternatif tak diakuinya. Celakanya lagi, hadits2 yg diriwayatkan oleh para ulama ttg sihir dianggapnya hadits palsu...

    Semoga Allah memberi hidayah

    BalasHapus