Selasa, 08 Januari 2013

Ahli Bid'ah dan Ahli Kitab



Sebagai seorang muslim yang dilahirkan dari keluarga muslim dan juga NU, saya sejak kecil sering mendengar cerita bahwa; orang-orang ahli kitab dahulu sebenarnya mengetahui bahwa akan datang seorang Nabi bernama Ahmad, tetapi para pemuka agama mereka menyembunyikan dalil-dalil akan datangnya Muhammad SAW karena Muhammad SAW bukan dari golongan bani israil, selain itu para pemuka agama mereka takut kedudukan yang mulia di tengah masyarakatnya bisa tergusur dengan datangnya tokoh agama baru.


Mendengar hal demikian, meski dahulu 1500 tahun yang lalu belum banyak pembukuan sehingga mudah menyembunyikan teks ayat karena hanya tokoh-tokoh agama saja yang punya kitab suci, tetap saya menganggap kurang logis, dalam arti, masa hanya karena sentimen suku, ras, kelompok, dan faktor sosial politik sampai tokoh-tokoh agama dari ahli kitab tersebut berani menyingkirkan firman Allah dan tidak menyampaikan serta mengajarkan dalil tersebut ke ummat mereka.
 
 
Sejak SMA sampai kuliah, saya ngaji dan tinggal di pesantren kyai NU. Maka dari itu dulu saya sangat senstif kalau ada kelompok agama lain menyinggung masalah syirik dan bid’ah, karena saya tahu bahwa banyak ritual di kultural NU yang dianggap berbau syirik dan bid’ah oleh kelompok di luar NU.


Beberapa tahun belakangan, saya sering merenung; seingat saya, ternyata selama saya tinggal di pesantren NU, saya belum pernah mendengar khatib jumat yang khotbah bertemakan bid’ah. Saat SMA dan kuliah saya tinggal di pesantren NU yang berbeda, dan di kedua tempat tersebut sama-sama belum pernah mendengar khotbah bertemakan bid’ah.


Dengan perenungan dari kejadian tersebut, saya baru sadar, bahwa apa yang dilakukan ahli kitab tersebut sangat logis seperti apa yang dilakukan ahli bid’ah. Karena faktor fanatisme terhadap suku, ras, bangsa, kelompok, aliran, sekte dan sosial politik, seseorang bisa khilaf sampai menyingkirkan atau tidak suka dengan firman Allah Yang Maha Suci.


Semakin menguatkan keyakinan saya akan hal tersebut, setelah melihat status FB dari Fanpage NU (Organisasi Islam Terbesar Di Dunia) ketika admin fanpage tersebut meng-share ayat suci Al-Quran berupa surat Az-zumar 39:3 yang berisi tentang syrik, dan Hadis riwayat Abu Dawud yang berisi tentang bid'ah, banyak ahli bid'ah yang seperti cacing kepanasan dan terkesan tidak suka dengan firman Allah dan Hadis tersebut. Silahkan lihat komen dari para ahli bid'ah yang sudah saya capture di bawah ini, silahkan klik foto tersebut untuk lebih jelasnya.




                                                                          -
                                                                          -
Berikut ini adalah capture komen-komen dari ahli bid'ah yang seperti cacing kepanasan melihat sabda Rasulullah SAW tentang bid'ah. Silahkan klik foto di bawah ini untuk melihat ukuran yang lebih besar.







Link halaman FB yang bernama NU (Organisasi Islam Terbesar Di Dunia): http://www.facebook.com/nahdlatulummat?filter=1

8 komentar:

  1. Dasar PKI blogger abal-abal
    Komunis lo

    BalasHapus
    Balasan
    1. PKI MASIH MENDING GAN MANUSIA TUH,
      INI MAH DEDEMIT BIN GENDERUWO WKWKWKWK....

      Hapus
    2. wkwkwkwkkkkkkk....
      blog provokator gak laku...

      Hapus
  2. HATI-HATI TERHADAP WAHABI!!!
    “Akan muncul dari ummatku suatu kaum yg jelek perbuatannya, mereka membaca Al-Qur’an tetapi tidak sampai melewati batas kerongkongannya.” Yazid melanjutkan, “Aku tidak mendengar ucapan Rasulullah SAW yg lain kecuali beliau bersabda, “Mereka menghina amalan kalian daripada amalan mereka dan MEMBUNUH ORANG-ORANG ISLAM. Maka jika mereka muncul, BUNUHLAH MEREKA. Kemudian jika mereka muncul lagi, BUNUHLAH MEREKA. Kemudian jika mereka muncul lagi, BUNUHLAH MEREKA. Berbahagialah bagi orang yg membunuh mereka. Setiap kali muncul tanduk/abad (setan) dari mereka, maka Allah SWT akan memotongnya. Rasulullah SAW mengulang-ulangi kalimat itu sampai dua puluh kali atau lebih, dan aku mendengarnya (Musnad Ahmad: bab Musnad Abdullah Ibnu Umar 11/343 no 5306. Kanz al-Ummal 11/206 no 31248. Al-Haitami: Majma az-Zawaid wa Manba al-Fawaid, bab Ma Ja’a fi al-Khawarij 3/87, 3/88 (Maktabah Syamilah))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini ada yg memvonis saya PKI, khawarij, dan demit. hehehe

      Fakta di atas, berupa capture foto komen-komen para ahlul bid'ah yg nyinyir terhadap ayat suci al-quran, sungguh tidak pantas dilakukan seorang muslim, dan parahnya ketika diingatkan malah menuduh PKI, khawarij, provokator, dan demit kepada yg memberi peringatan. Apa hal demikian gak terbalik? :p

      Saya sudah faham betul tipikal para ahlul bid'ah, karena saya mantan ahlul bid'ah. Para ahlul bid'ah biasa mengotak-atik ayat dan hadis demi membenarkan amalan bid'ahnya dan bahkan tak segan-segan untuk memvonis orang lain dgn ayat/hadis yg tak relevan ketika merasa terusik kebid'ahannya utk memutar balikkan fakta dan utk mengalihkan masalah, hal demikian jg saya lakukan ketika dulu masih jd ahlul bid'ah :)

      Cukuplah capture komentar FB di atas sebagai bukti dan petunjuk bagi orang-orang berakal, bagaimana kelakuan ahlul bid'ah

      Hapus
  3. dunia maya tu gk sratus persen benar.ada glongan wahabi,nashrani n yahudi yg mnyamar sbg org nu.tjuannya untk mncemarkan kpribadian nu.anda trmsuk org yg trprovokasi.mngenai org nu mnyodorkan hadits tandingan n hadits itu shoheh,tntu tak ada jln lain untk pncari kbnrn slain mnerima hadits itu

    BalasHapus
  4. hati2 sahabat... admin nya itu2 jg... dia coba ngaku2 mantan nu... cuman mau mengadu domba... buktinya ketika ditanya nu cabang mana dia g jawab, ayah ibunya orang NU jg ditanya lg g jawab juga.... boong ni orang.... ngaku2 doang... KAMPRETTTTT LUUUUU

    BalasHapus
  5. Tulisan yang sangat bermutu untuk menjelaskan ketidakpaham mayoritas umat islam di indonesia. Dengan alasan tradisi budaya, mereka menganggap amalan yg bisa menambah pahala. Ormas Nahdalatul Ulama tidak akan bertahan dengan kemajuan jaman yang semakin praktis, karena masih mengamalkan tradisi buang-buang waktu dan buang-buang dana.
    Beberapa tahun yang lalu para ulama NU katanya ingin menduniakan NU sampai kepenjuru dunia, baru sampai Malaysia udah kandas.

    BalasHapus